Sabtu, 28 September 2013

Catatan Kecil Anak Ting

       Puji dan Syukur saya panjatkan kehadirat Allah yang Maha Kuasa, sebab atas berkat dan rahmatnyalah sehingga apa yang saya perjuangkan selama kurang lebih 4 tahun telah tercapai.
Sebuah gelar S.Pd yang selama ini diidam-idamkan telah di raih tepatnya pada hari jum'at, 27 September 2013.
      Keberhasilan ini tentunya tidak terlepas dari doa dan kasih yang diberikan oleh banyak pihak, terutama kedua orang tua, sauadara/i saya, keluarga besar Ting pa'ang Olo Ngaung Musi, Radio Bharata Fm bersama Crew, Gereja Paroki Mamajang, serta teman-teman yang selama ini telah membantu saya dalam menulis skripsi.
     Terima kasih yang sebesar-besarnya juga saya ucapkan kepada seluruh dosen kampus STKIP-PI Makassar yang selama ini telah membagikan ilmu yang begitu banyak bagi kami kami mahasiswanya.

      walaupun saat ini masih banyak teman yang belum selesai skripsinya tetapi saya tetap yakin bahwa kalian pasti bisa kawan, tetap berusaha dan jangan pernah putus asa, '' Karena Keberhasilan Hanya Akan Dimiliki Oleh Orang Yang Mau Berdoa dan Selallu Berusaha.''

    Marselinus Darmo S.Pd.....Sebuah penambahan nama yang tanpa CERCUMPE ( Manggarai ) saya persembahkan buat keluarga dan kampunku tercinta Ting.





                                            Motto: Railah Cita-Citamu Setinggi Langit
                                                       Tanpa Memandang Apa Yang Kamu Harus Kerjakan Saat Ini

Kamis, 05 September 2013

Ting Desa Satar Ngkeling, Kec. Wae Ri'i (Catatan Kecil Anak Ting)


Tempat terindah di dunia ini adalah kampung halamanku, menurutku. Desa tempat aku dilahirkan dan dibesarkan ayah bunda, tempat aku menghabiskan seluruh masa kecilku disana. Walaupun hanya masa sebelum SD dan semasa SD ku, Ting, desa yang sangat ku rindukan. Selamanya takkan ku tinggalkan kenangan-kenangan indah disana, kenangan waktu aku masih ingusan, nakal, sangat bandel, nggak bisa dinasihatin ibu, kenangan pola ute, lembar muku, Kawe haju, dolong oto agu teman- teman sama sekali tidak bisa dilupakan. Beberapa waktu silam aku baru menengoknya, hanya beberapa hari disana. Desa yang begitu indahnya, sudah nampak berbeda dengan masa kecilku. Yang tadinya walaupun jauh ke daerah poco ataupun ke Kota Ruteng sekalipun, kami dan teman-teman tetap rela jalan kaki berkilo-kilo jauhnya demi menncari sesuap nasi.Sekarang Ting sudah mulai berkembang, listrik dan alat transportasi sudah memadai, namun yang saya heran remaja-remaja Ting yang dulunya sering pergi menjual sayur, bercocok tanam malah menghilang bagaikan di telan bumi. Bukankah seharusnya dengan lancarnya transportasi maka usaha pertanianya semakin lancar dan hasil pertanianyapun semakin banyak di jual. Apakah kita semua orang Ting sudah mulai gengsi???? Malah ada yang menjual tanahya hanya untuk beli motor yang tidak jelas arah  tujuan beli motornya untuk apa??? Saya tidak bisa bayangkan 10 tahun ke depan tanah di Ting siapa yang miliki.  Hmmm…sungguh terlallu….Saatnya kita sebagai penerus warga Ting untuk segera bangkit, memajukan daerah kita tercinta, meninggalkan segalah ketertinggalan kita demi masa depan kita dan masa depan anak Ting tercinta,,,,                                                                      

 By. Marcel Putra Ting