Tempat terindah di dunia ini adalah kampung halamanku, menurutku. Desa tempat aku dilahirkan dan dibesarkan ayah bunda, tempat aku menghabiskan seluruh masa kecilku disana. Walaupun hanya masa sebelum SD dan semasa SD ku, Ting, desa yang sangat ku
rindukan. Selamanya takkan ku tinggalkan kenangan-kenangan indah disana,
kenangan waktu aku masih ingusan, nakal, sangat bandel, nggak bisa dinasihatin
ibu, kenangan pola ute, lembar muku, Kawe haju, dolong oto agu teman- teman sama
sekali tidak bisa dilupakan. Beberapa waktu silam aku baru menengoknya, hanya
beberapa hari disana. Desa yang begitu indahnya, sudah nampak berbeda dengan
masa kecilku. Yang tadinya walaupun jauh ke daerah poco ataupun ke Kota Ruteng
sekalipun, kami dan teman-teman tetap rela jalan kaki berkilo-kilo jauhnya demi
menncari sesuap nasi.Sekarang Ting
sudah mulai berkembang, listrik dan alat transportasi sudah memadai, namun yang
saya heran remaja-remaja Ting yang dulunya sering pergi menjual sayur, bercocok
tanam malah menghilang bagaikan di telan bumi. Bukankah seharusnya dengan
lancarnya transportasi maka usaha pertanianya semakin lancar dan hasil pertanianyapun
semakin banyak di jual. Apakah kita semua orang Ting sudah mulai gengsi???? Malah
ada yang menjual tanahya hanya untuk beli motor yang tidak jelas arah tujuan beli motornya untuk apa??? Saya tidak
bisa bayangkan 10 tahun ke depan tanah di Ting siapa yang miliki. Hmmm…sungguh terlallu….Saatnya kita sebagai
penerus warga Ting untuk segera bangkit, memajukan daerah kita tercinta,
meninggalkan segalah ketertinggalan kita demi masa depan kita dan masa depan
anak Ting tercinta,,,,
By. Marcel Putra Ting
Tidak ada komentar:
Posting Komentar