Rabu, 07 Februari 2024

LK. 3.1 MENYUSUN BEST PRACTICES


PROGRAM PENDIDIKAN ROFESI GURU (PPG)

UNIVERSITASN NEGERI MAKASSAR ANGKATAN III

TAHUN 2023

 

 


LK. 3.1 Menyusun Best Practices

 

Menyusun cerita praktik baik (best practice) menggunakan metode star (situasi, tantangan, aksi, refleksi hasil dan dampak) terkait pengalaman mengatasi permasalahan peserta didik dalam pembelajaran

Lokasi

SMA Zion

Lingkup Pendidikan

Sekolah menengah atas

Tujuan yang ingin dicapai

  Meningkatkan kreativitas peserta didik dalam pembelajaran biologi dengan menggunakan model pembelajaran projek based learning (PJBL)

Penulis 

 Marselinus Darmo, S.Pd

Tanggal 

 5 Januari 2024

Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Setelah melakukan analisis dan wawancara ke beberapa tokoh di SMA Zion, ditemukan beberapa masalah yang menyebabkan rendahnya kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran, dan dimana hal tersebut berpengaruh pada hasil Pelajaran. Adapun penulis menemukan beberapa hal yang menjadi latar belakang rendahnya kreativitas belajar peserta didik di SMA Zion adalah sebagai berikut:

1.              Guru belum mengarahkan pembelajaran di kelas ke arah Students Centered (Berpusat pada Peserta Didik)

2.              Metode dan model pembelajaran yang inovatif belum sepenuhnya di terapkan di kelas.

3.              Media berbasis ICT (Information and Communication Technologies) kurang dimanfaatkan oleh guru untuk menciptakan suasana kegiatan belajar mengajar yang lebih menarik dan interaktif.

4.              Kreativitas peserta didik dalam pembelajaran masih rendah.

Praktik Baik (Best Practice) merupakan suatu hal yang perlu dibagikan ke semua orang, sebab penulis berpendapat bahwah masalah-masalah yang penulis hadapi sudah umum terjadi di banyak sekolah dan penulis yakin guru lainnya di luar sana mengalami hal yang serupa seperti yang di alami penulis.

Oleh karena itu penulis berharap praktik baik ini bukan hanya berpengaruh terhadap motivasi diri penulis pribadi sebagai pelaksana dan penulis dalam menerapkan model, metode dan media pembelajaran yang inovatif, namun juga bisa bermanfaat dan berdampak nyata sebagai inspirasi dan referensi untuk diimplemantasikan langsung oleh rekan-rekan guru lainnya yang tergerak untuk menyelesaikan-masalah serupa di kelas dan sekolahnya masing-masing.

Pelaksana sebagai guru profesional memiliki peran sebagai pemimpin pembelajaran dan orang yang bertanggung jawab penuh mendorong kolaborasi untuk melaksanakan praktik pembelajaran ini secara efektif dengan menggunakan model PjBL dan media pembelajaran yang tepat guna serta inovatif sehingga tujuan pembelajaran dan hasil belajar peserta didik bisa tercapai sesuai dengan apa yang diharapkan.

Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat.

Berdasarkan pengalaman yang penulis alami ada beberapa hal atau tantangan dalam mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai antara lain:

1.      Perbedaan karakteristik peserta didik

2.      Kurangnya keterampilan dalam membuat projek

3.      Menyelesaikan projek, dalam waktu yang sangat tebatas.

4.      Mengatasi rkeativitas peserta didik yang masih kurang, hal ini terjadi karena kurang terbiasa menggerjakan projek.

5.      Khusus saat sit in maslah jaringan yang menjadi tantangan utama.

 

Adapun yang terlibat dalam penelitian ini antara lain peserta didik SMA Zion kelas XI Fuji sebanyak 35 orang, kepala sekolah, wakil kurikulum dan rekan sejawat. Keterlibatan kepala sekolah, wakasek kurikulum dan rekan sejawat merupakan cara untuk mendaptkan data yang real mengenai keadaan peserta didik, dan juga mencari solusi atas setiap permasalah di alami.

Aksi:

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

1.      Langkah-Langkah

2.      Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berbasis Students Centered (berpusat pada peserta didik)

3.      Mengkomunikasikan RPP kepada dosen pembimbing dan guru pamong agar dapat di berikan saran dan rekomendasi agar RPP dapat disusun lebih baik.

4.      Merancanakan waktu membuat projek kepada peserta didik

5.      Memilih model dan metode pembelajaran inovatif yang efektif dan efisien sesuai dengan karakteristik peserta didik seperti PjBl (Project Based Learning).

6.      Meminta peserta didik menyiapkan memang alat dan bahan yang diperlukan dalam membuat projek

7.      Membuat media ajar yang menarik menggunakan video

8.      Menyediakan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

9.      Mempersiapkan sarana dan fasilitas penunjang pembelajaran seperti laptop, proyektor, speaker, website, video pembelajaran dan internet dengan jaringan yang kuat.

10.  Melaksanakan pembelajaran menggunakan model PjBL, dan menyusun Project, melakukan Assesment, evaluasi.

2.      Strategi

Strategi yang digunakan adalah sebagai berikut:

1.      Memberikan informasi rinci kepada Kepala Sekolah tentang pelaksanaan praktik pembelajaran yang akan dilakukan.

2.      Membangun komunikasi dan kolaborasi dengan wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum untuk perencanaan jadwal pelaksanaan pembelajaran.

3.      Memotivasi peserta didik dengan memberikan apresiasi berupa rewards dalam bentuk beragam seperti kalimat pujian, gerakan mmemuji, nilai positif dan bahkan hadiah yang dapat menumbuhkan semangat belajar peserta didik lebih baik lagi.

3.         Proses

Proses yang di jalankan sesuai dengan RPP yang sudah dibuat secara garis besar adalah sebagai berikut:

1.      Melakukan persiapan:

2.      Mengkondisikan kelas agar kondusif.

3.      Mengatur letak kursi dan meja peserta didik.

4.      Menyiapkan alat pembelajaran yang akan digunakan seperti Laptop dan

5.      Memastikan gawai terhubung dengan internet.

6.      Melaksanakan Kegiatan Pendahuluan:

7.      Peserta Didik dan guru saling memberi dan menjawab salam serta menanya kabar.

8.      Guru dan peserta didik berdoa bersama.

9.      Guru memeriksa kehadiran peserta didik.

10.  Guru mengaitkan pembelajaran sebelumnya.

11.  Guru melakukan apersepsi.

12.  Guru menjelaskan Kompetensi dan Tujuan Pembelajaran serta manfaat dari materi yang dipelajari.

13.  Menyajikan materi atau pertanyaan pemantik.

14.  Melaksanakan Kegiatan inti sesuai dengan model dan metode pemeblajaran yang dipilih:

15.  Melaksanakan kegiatan penutup:

16.  Saling bertanya jawab terkait proses penyelesaian project yang sudah diselesaikan bersama-sama dalam kelompok masing-masing.

17.  Guru meminta peserta didik untuk merefleksikan pembelajaran yang sudah dilakukan bersama.

18.  Guru meminta peserta didik untuk merefleksikan pembelajaran yang sudah dilakukan bersama.

19.  Peserta didik diberikan apresiasi.

20.  Guru menginformasikan materi ajar pada pertemuan berikutnya.

21.  Peserta didik di minta untuk memimpin doa penutup.

22.  Guru dan peserta didik saling memberi dan menjawab salam.

4.         Dukungan

Dalam pelaksanaan pembelajaran, saya juga dibantu dan didukung dengan sangat baik oleh:

1.      Kepala sekolah dan rekan-rekan guru sejawat di sekolah saya dalam proses persiapan perangkat pembelajara, penjadwalan kelas untuk praktik pembelajaran dan pengadaan alat penunjang seperti proyektor, terminal, listrik, laptop, dan kamera.

2.      Rekan Guru dalam membantu saya mengatur tata letak seluruh perangkat dan alat penunjang pembelajaran di kelas dan sebagai videografer

3.      Dosen Pembimbing dan Guru Pamong dalam mengarahkan proses kegiatan pembelajaran pembelajaran yang baik dan benar

 

1.      Sumber Daya / Sarana yang diperlukan

2.      Sarana dan prasarana penunjang kegiatan pembelajaran yaitu:

3.      1 ruang kelas yang tenang, nyaman dan bersih.

4.      1 set dokumen perangkat pembelajaran.

5.      2 laptop (1 di gunakan untuk presentasi dan satunya untuk zoom)

6.      1 proyektor

7.      2 kamera

8.      1 kabel terminal listrik

9.      speaker active

10.  Materi pembelajaran di Power Point, lembar kerja peserta didik di lembar LKPD dan grup Whatsapp.

 

 

Refleksi Hasil dan dampak

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Dampak dari penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) untuk meningkatkan kreativitas dan semangat belajar peserta didik kelas XI SMA Zion pada pembuatan alat praga sederhana sisitem pernapasan antara lain:

1.               Guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator atau pembimbing di kelas sehingga pembelajaran lebih berpusat pada peserta didik. Hal tersebut dapat dilihat dari berkurangnya intensitas dan frekuensi guru dalam melakukan ceramah dan banyaknya kegiatan yang menuntut komunikasi dua arah antara peserta didik dan guru, bahkan peserta didik dapat belajar secara mandiri menggunakan strategi dan cara yang mereka sukai.

2.               Melalui model dan metode pembelajaran inovatif, peserta didik menjadi lebih aktif dan bersemangat mengikuti pembelajaran di kelas. Terlihat dari keterlibatan seluruh peserta didik saat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang disajikan dalam slide Power Point, mengamati bersama video pembelajaran yang di tampilkan terutama saat peserta didik secara berkelompok, berdiskusi dan berkejasama menyelesaikan Project 

Faktor keberhasilan dari kegiatan praktik pembelajaran ini adalah model pembelajaran yang digunakan yaitu model pembelajaran Project Based Learning (PjBl) dan media yang digunakan lebih inovatif dan interaktif. Hal tersebut berdampak pada proses pelaksanaannya, dimana guru dapat memberikan tampilan materi pembelajaran melalui PPT. Sedangkan peserta didik menjaadi lebih aktif secara individu maupun kelompok saat membuat project alat praga dan menyanyikan satu lagu yang iriknya sesuai dengan materi istem pernapasan manusia. Dengan keberhasilan diatas, bisa ditarik kesimpulan bahwa peserta didik sudah mampu secara aktif dan kreatif dalam membuat projek system pernapasan sederhana. Serta peserta didik dapat membuat lagu yang bertemakan sisitem pernapasan pada pada manusia.

Intisari pembelajaran yang diperoleh adalah dalam setiap proses pembelajaran pendidik harus menyadari kondisi atau situasi kelas serta karakteristik peserta didiknya sehingga paham betul tentang apa masalah dan solusi yang dibutuhkan. Selanjutnya guru juga harus menyesuaikan materi dengan model dan metode pembelajaran inovatif didukung oleh media pembelajaran yang menarik dan modern. Setelah mengetahui masalah yang dihadapi peserta didik, maka pendidik merasa tertantang untuk selalu meningkatkan kualitas diri agar dapat melakukan pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Apabila guru senantiasa selalu meningkatkan kompetensinya, maka kemampuan dan pengetahuan peserta didik pun akan meningkat.

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar